Minggu, 31 Januari 2010

Naik Pesawat Terbang Rawan Kena Paparan Radiasi?


Irna Gustia - detikHealth

img
Ilustrasi (Foto: livescience)
Florida, Seberapa aman pesawat penumpang komersial dari bahaya radiasi yang banyak bertebaran di angkasa? Peneliti mulai memperingati ada bahaya penumpang terkena paparan radiasi ketika ada petir. Untungnya, kondisi itu jarang terjadi.

Badai kilat,-- yang sesekali ditemui pesawat--, menurut peneliti lebih bahaya dari ancaman turbulensi. Kekuatan radiasi dari kilat tersebut diduga berupa sinar gamma yang kekuatannya lebih tinggi dari sinar X.

Peneliti menemukan jika pesawat penumpang melintas di dekat petir paparan radiasinya setara dengan 400 kali lebih kuat dari sinar X.

Paparan sinar X bukanlah penyakit tapi dampak yang ditimbulkan sangat besar karena bisa menurunkan kekebalan tubuh yang membuat seseorang jadi gampang terkena penyakit. Paparan sinar X bahkan diduga bisa memicu risiko kanker dan membuat pertumbuhan janin terhambat.

Seperti dilansir Livescience, Minggu (31/1/2010), paparan radiasi di udara ini memang masih misterius tapi diduga lebih ke arah sinar gamma. Bisa dibayangkan, terkena sinar X saja sudah cukup berbahaya apalagi terkena paparan sinar gamma yang memiliki daya tembus sangat besar pada tubuh manusia.

Namun untungnya peristiwa pesawat melintas di badai kilat amat sangat kecil. Pilot sendiri biasanya akan menghindari terbang di lintasan badai petir.

Penumpang pesawat hanya akan terkena dosis radiasi yang tinggi ini jika pesawat kebetulan berada di dekat titik asal kilat atau sinar kilatan gamma tapi itu pun tidak seberapa sering. Semburan radiasi juga sangat cepat dan jaraknya cukup jauh, beberapa ratus meter dari awan.

"Kami tahu bahwa pesawat-pesawat komersial biasanya disambar petir hanya sekali atau dua kali setahun," kata Joe Dwyer, profesor fisika dan ilmu angkasa dari Florida Tech.

"Tapi yang tidak kita ketahui adalah seberapa sering pesawat berada di tempat seperti itu dan tepat menerima dosis radiasi yang tinggi. Kami yakin sangat jarang, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjawab pertanyaan ini secara definitif," lanjutnya.

Peneliti tidak mengukur tingginya tingkat radiasi secara langsung ke pesawat. Sebaliknya, mereka memperkirakan radiasi berdasarkan satelit dan pengamatan sinar X dan sinar gamma.

Dengan data satelit yang mengorbit, peneliti mempelajari kilatan sinar gama terestrial (Terrestrial Gamma-Ray Flashes/TGFs), yang merupakan fenomena misterius yang muncul pada ketinggian yang sama dengan pesawat. Peneliti belum mengetahui kenapa TGFs bisa muncul dan dugaan semula adalah adanya listrik saat badai.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Geophysical Research. Peneliti sepakat perlunya penelitian lebih lanjut tentang ancaman radiasi terhadap penumpang pesawat.

Praktisi kesehatan saat ini juga sangat hati-hati melakukan deteksi dengan sinar X yang hanya dilakukan jika sangat terdesak karena bahaya kesehatan yang akan dimunculkan ke depannya.(ir/ir)

Tidak ada komentar: